Resensi Novel
Tragedi Yang Menyingkap Misteri
Tentang Tuhan
Penulis :
W. Paul Young
Ditengah dunia yang cepat berubah dan agama yang
dianggap tidak lagi relevan, orang mulai bertanya; dimanakah Tuhan dalam dunia
yang sarat akan penderitaan ini? The Shack adalah
salah satu jawabannya.
Pada hari libur terakhir musim panas
sebelum dimulainya rutinitas sekolah, Mack mengajak ketiga anaknya; Josh, Kate dan putri bungsunya Missy pergi berkemah
ke danau Wallowa di Oregon bagian timur laut. Nan istri tercinta Mack tidak
ikut serta dalam liburan akhir minggu itu. Setelah persiapan, mereka mulai
mengadakan perjalanan. Mereka menikmatai perjalanan dengan Ngarai Sungai
Colombia yang indah serta pemandangan
perbukitan yang mempesona. Keempat sekawan ini tiba di La Grande tengah hari,
dan menuju danau Wollowa. Petang itu setelah tiba di pekemahan Wollowa, Mack
duduk diantara anaknya dan menonton pertunjukkan alam yang teragung; matahari
yang terbenam dengan warna-warni dan pola-pola awan. Malam pertama diperkemahan
danau Wollowa, mereka berempat berbaring ditempat gelap dan menatap kagum
Galaksi Bimasakti yang menakjubkan. Disana Mack
merasakan kehadiran Tuhan. Malam itu mereka beristirahat dengan aman dan
damai dalam keindahan alam dan
warna-warni bintang dilangit.
Tak disangka kedamaian malam itu
berubah menjadi kesedihan yang luar biasa. Hal ini terjadi berawal dari
tenggelamnya Kate dan Josh di danau.
Mack berjuang keras untuk menyelamatkan Kate dan Josh. Dan ketika keduanya telah
diselamatkan, Mack mengingat Missy yang ditinggalkan di perkemahan. Namun
sayang, Missy tak berada ditempat. Informasi kehilangan Missy langsung menyebar
keseluruh rumah-rumah perkemahan danau Wollowa. Namun sayang, Missy telah
hilang. Mack dan seluruh simpatisan berusaha mencari Missy. Seorang pengunjung
mengatakan bahwa seseorang telah
menculik Missy. Dari sini petualangan Mack dimulai. Dengan bantuan petugas
Sheriff dan agen-agen FBI mereka mencari Missy. Pencarian dan penelusuran jejak
Missy, akhirnya membawa mereka ke sebuah gubuk ditengah hutan belantara Oregon.
Didalam pondok itu ditemukan gaun merah kesayangan Missy dan bercak-bercak
darah. Namun jenasah Missy tidak ditemukan. Sungguh misterius. Mack dan para
petugas agen kembali dengan tanpa hampa.
Empat tahun kemudian ditengah-tengah
kesedihan besar, Mack menerima secarik pesan dikotak pos rumahnya yang
mengundangnya untuk kembali ke gubuk itu. Ia tak tahu dari siapa pengirimnya.
Namun satu yang pasti, dalam surat itu tertera nama “Papa”. Papa adalah sapaan
Nan istrinya kepada Roh Agung yang ia sembah dan percayakan doa-doanya. Sapaan
ini kemudian menjadi akrab dalam keluarga Mack, karena Josh, Kate dan Missy
juga menyebutnya “Papa”. Dengan bantuan Willy sabahatnya, Mack kembali
berpetualang menuju gubuk reot itu. Perjalanan ini terasa amat berat, karena
pengalaman kehilangan Missy secara misterius kembali hadir dalam benaknya.
Sesampainya dipondok itu, Mack menangis sedih sambil menyentuh bekas darah Missy
yang tertempel pada lantai papan gubuk itu. Ia berteriak dan protes kepada
seseorang yang telah mengundangnya untuk kembali ke gubuk itu. Disana ia tak
menemukan seorangpun selain kesunyian dan kicauan-kicauan burung.
Disaat Mack hendak melangkah pergi,
ia menemukan bahwa pemandangan disekitar gubuk telah berubah. Disaat itu Mack
menemukan bahwa gubuk reot itu telah berubah. Seseorang memanggilnya. Mack
masuk kembali kedalam gubuk, disana ia berjumpa dengan seorang ibu yang berciri
khas Afrika. Ibu itu sangat ramah terhadap Mack. Ia memperkenalkan diri-Nya
sebagai “Papa”. Itulah Allah yang sering disapa Nan istrinya sebagai “Papa”. Di
gubuk tua itu pula, Mack juga berkenalan dengan seorang pemuda berkarakter
Timur Tengah. Pemuda itu memperkenalkan diri-Nya sebagai Yesus. Dan penghuni
yang lain adalah seorang gadis cantik yang berwajah Asia, namanya Serayu. Serayu
ini adalah Roh Kudus, demikianlah pengakuan-Nya. Siapakah diantara kamu yang
disebut Tuhan? Tanya Mack kepada penghuni gubuk itu. Aku, jawab ketiganya
serempak. Mack tersadar ternyata Tuhan bukan berkulit putih.
Novel The Shack merupakan kisah indah tentang Tuhan yang datang menjumpai manusia ditengah-tengah
penderitaan, kesedihan dan kekecewaan. Tuhan datang dan hadir secara nyata
dalam wujud manusia. Wiliam Young mengubah kosep Allah yang transenden menjadi
Allah yang dekat, hidup dan hadir bersama manusia. Bahkan ia sungguh berani
menggambarkan Allah sebagai seorang ibu dan Roh Kudus sebagai seorang gadis
manis bermata sipit. Novel ini merupakan sebuah kisah spiritual yang bernuansa
teologi dan dikemas dengan bahasa sastra yang indah. The Shack akan mengubah cara anda berpikir tentang Tuhan untuk
selamanya, demikian komentar Kathy Lee Gifford, Co-Host Today di NBC.
(Tulisan ini pernah dimuat dalam Fenomena; Jurnal ilmiah mahasiswa teologi
Sanata Dharma).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar